Red Bobblehead Bunny

renungkanlah

Renungkanlah Cinta yang diberikan Allah untuk kita. Niscaya kita tak kan kuasa menghitung berapa banyak cintaNYA yg diberikan pada kita.

bersyukurlah

Bersyukurlah atas keterbatasan yg km miliki krn hal itu memberimu kesempatan untuk memperbaiki diri

tiada tuhan selain allah

Semakin kita terlalu berharap selain kepada Allah, maka bersiap-siaplah kita untuk semakin kecewa.

niat

Dalam menuntut ilmu hendaklah diniatkan untuk mensyukuri atas kenikmatan akal dan kesehatan badan,bukan untuk mencari popularitas dan harta.

nikmat

Nikmat itu kadang-kadang tidak disadari, hanya apabila ia telah hilang barulah manusia benar-benar terasa.

Senin, 23 Maret 2015

Nama-Nama Surga

Surga Firdaus
Mengenai surga firdaus ini, dalam Al Qur’an, surat Al Kahfi, ayat 107, Allah swt. telah menegaskan: “sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh bagi mereka adalah ‘surga firdaus menjadi tempat tinggal”.
Juga penegasanya dalam Al Qur’an, surat Al Mu’minuun, ayat 9-11.
“Dan orang-orang yang memelihara shalat: Mereka itu adalah orang - orang yang akan mewarisi (yaitu) yang bakal mewarisi surga firdaus, mereka kekal di dalamnya”.

Surga Adn
Surga ‘Adn ini telah banyak sekali dijelaskan dalam Al Qur’an. yaitu sebagai berikut: Firman Allah swt. di dalam surat Thaaha, tepatnya ayat 76.
“(Yakni) surga ‘Adn yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, didalamnya mereka kekal. dan itulah (merupakan) balasan bagi orang yang ( dalam keaddan ) bersih ( saat didunianya dari berbagai dosa )”.
Firman-nya lagi didalam surat Shaad, ayat 50 :
“(Yaitu) surga’Adn yang pintu - pintunya terbuka bagi mereka”.

Surga Na’iim
Dalam Al Qur’an surat al Hajj, ayat 56. Allah swt. telah menegaskan :
“Maka orang - orang beriman dan mengerjakan amal shaleh ada di dalam surga yang penuh kenikmatan”.
Firman-nya lagi dalam surat Al Luqman, ayat 8 :
“Sesungguhnya orang - orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, bagi mereka bakal mendapat surga yang penuh kenikmatan”.

Surga Ma’wa
Banyak sekali didalam Al Qur’an dijelaskan, antara lain :
Surat As Sajdah, ayat 19 Allah swt. menegaskan:
“Adapun orang - orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh. maka bagi mereka mendapat surga - surga tempat kediaman, merupakan pahala pada apa yang telah mereka:kerjakan”.
Firman-nya lagi didalam surat An Nizat, ayat 41:
“Maka sesungguhnya surga ma’walah tempat tinggal(nya)”.

Surga Darussalam
Mengenai surga Darussalam ini, telah banyak dijelaskan didalam Al Qur’an, diantaranya ialah : Dalam surat Yunus, ayat 25 :
“Dan allah meriyeru (manusia) ke Darussalam (yakni surga),
dan memimpin orang yang dikhendaki-nya kepada jalan yang lurus”.

Surga Daarul Muqoomah
Sesuai dengan penegasan allah swt. di dalam Al Qur’an, surat Faathir, ayat 34-35:
“Dan berkatalah mereka : Segala puji bagi allah yang telah mengapus (rasa) duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami adalah Maha Pengmpun lagi Maha Mensyukuri: Yang memberi tempat kami di dalam tempat yang kekal (surga) dan karunia-nya”.

Surga maqoomul Amiin
Sesuai dangan penegasan Allah swt. didalam Al Qur’an, surat Ad Dukhan, ayat 51:
“sesungguhnya orang - orang yang bertawakal tinggal didalam tempat yang aman (surga)”.

Surga Khuldi
Di dalam Al Qur’an tepatnya surat Al Furqaan, ayat 15, Allah swt. telah menegaskan :
“Katakanlah : “Apa (siksa) yang seperti itu yang baik, atau surga yang kekal, yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, sebagai balasan dan kediaman kembali mereka”.

#Sumber :  http://islamdiaries.tumblr.com
1. Surga Firdaus Mengenai surga firdaus ini, dalam Al Qur'an, surat Al Kahfi, ayat 107, Allah swt. telah menegaskan: إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُ لاً. "sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh bagi mereka adalah 'surga firdaus menjadi tempat tinggal". Juga penegasanya dalam Al Qur'an, surat Al Mu'minuun, ayat 9-11. وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ.أُولَٰئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ.الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ. "Dan orang-orang yang memelihara shalat: Mereka itu adalah orang - orang yang akan mewarisi (yaitu) yang bakal mewarisi surga firdaus, mereka kekal di dalamnya". 2. Surga Adn Surga 'Adn ini telah banyak sekali dijelaskan dalam Al Qur'an. yaitu sebagai berikut: Firman Allah swt. di dalam surat Thaaha, tepatnya ayat 76. جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا اْلاَ نْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ وَذَٰلِكَ جَزَاءُ مَنْ تَزَكَّىٰ. "(Yakni) surga 'Adn yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, didalamnya mereka kekal. dan itulah (merupakan) balasan bagi orang yang ( dalam keaddan ) bersih ( saat didunianya dari berbagai dosa )". Firman-nya lagi didalam surat Shaad, ayat 50 : جَنَّاتِ عَدْنٍ مُفَتَّحَةً اْلاَ لَهُمُ بْوَابُ. " (Yaitu) surga'Adn yang pintu - pintunya terbuka bagi mereka". 3. Surga Na'iim Dalam Al Qur'an surat al Hajj, ayat 56. Allah swt. telah menegaskan : الْمُلْكُ يَوْمَئِذٍ لِلَّهِ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ ۚ فَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ. " Maka orang - orang beriman dan mengerjakan amal shaleh ada di dalam surga yang penuh kenikmatan". Firman-nya lagi dalam surat Al Luqman, ayat 8 : إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتُ النَّعِيمِ. "Sesungguhnya orang - orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, bagi mereka bakal mendapat surga yang penuh kenikmatan". 4. Surga Ma'wa Banyak sekali didalam Al Qur'an dijelaskan, antara lain : Surat As Sajdah, ayat 19 Allah swt. menegaskan: أَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ جَنَّاتُ الْمَأْوَىٰ نُزُلًا بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ. "Adapun orang - orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh. maka bagi mereka mendapat surga - surga tempat kediaman, merupakan pahala pada apa yang telah mereka:kerjakan". Firman-nya lagi didalam surat An Naazi'aat, ayat 41: فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ. "Maka sesungguhnya surga ma'walah tempat tinggal(nya)". 5. Surga Darussalam Mengenai surga Darussalam ini, telah banyak dijelaskan didalam Al Qur'an, diantaranya ialah : Dalam surat Yunus, ayat 25 : وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَىٰ دَارِ السَّلَامِ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ. "Dan allah meriyeru (manusia) ke Darussalam (yakni surga), dan memimpin orang yang dikhendaki-nya kepada jalan yang lurus". 6. Surga Daarul Muqoomah Sesuai dengan penegasan allah swt. di dalam Al Qur'an, surat Faathir, ayat 34-35: وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ ۖ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ.الَّذِي أَحَلَّنَا دَارَ الْمُقَامَةِ مِنْ فَضْلِهِ لَا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٌ وَلَا يَمَسُّنَا فِيهَا لُغُوبٌ. "Dan berkatalah mereka : Segala puji bagi allah yang telah mengapus (rasa) duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami adalah Maha Pengmpun lagi Maha Mensyukuri: Yang memberi tempat kami di dalam tempat yang kekal (surga) dan karunia-nya". 7. Surga maqoomul Amiin Sesuai dangan penegasan Allah swt. didalam Al Qur'an, surat Ad Dukhan, ayat 51: إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي مَقَامٍ أَمِينٍ. "sesungguhnya orang - orang yang bertawakal tinggal didalam tempat yang aman (surga)". 8. Surga Khuldi Di dalam Al Qur'an tepatnya surat Al Furqaan, ayat 15, Allah swt. telah menegaskan : قُلْ أَذَٰلِكَ خَيْرٌ أَمْ جَنَّةُ الْخُلْدِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ ۚ كَانَتْ لَهُمْ جَزَاءًوَمَصِيرًا. "Katakanlah : "Apa (siksa) yang seperti itu yang baik, atau surga yang kekal, yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, sebagai balasan dan kediaman kembali mereka".

Copy and WIN : http://ow.ly/KfYkt
1. Surga Firdaus Mengenai surga firdaus ini, dalam Al Qur'an, surat Al Kahfi, ayat 107, Allah swt. telah menegaskan: إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُ لاً. "sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh bagi mereka adalah 'surga firdaus menjadi tempat tinggal". Juga penegasanya dalam Al Qur'an, surat Al Mu'minuun, ayat 9-11. وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ.أُولَٰئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ.الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ. "Dan orang-orang yang memelihara shalat: Mereka itu adalah orang - orang yang akan mewarisi (yaitu) yang bakal mewarisi surga firdaus, mereka kekal di dalamnya". 2. Surga Adn Surga 'Adn ini telah banyak sekali dijelaskan dalam Al Qur'an. yaitu sebagai berikut: Firman Allah swt. di dalam surat Thaaha, tepatnya ayat 76. جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا اْلاَ نْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ وَذَٰلِكَ جَزَاءُ مَنْ تَزَكَّىٰ. "(Yakni) surga 'Adn yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, didalamnya mereka kekal. dan itulah (merupakan) balasan bagi orang yang ( dalam keaddan ) bersih ( saat didunianya dari berbagai dosa )". Firman-nya lagi didalam surat Shaad, ayat 50 : جَنَّاتِ عَدْنٍ مُفَتَّحَةً اْلاَ لَهُمُ بْوَابُ. " (Yaitu) surga'Adn yang pintu - pintunya terbuka bagi mereka". 3. Surga Na'iim Dalam Al Qur'an surat al Hajj, ayat 56. Allah swt. telah menegaskan : الْمُلْكُ يَوْمَئِذٍ لِلَّهِ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ ۚ فَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ. " Maka orang - orang beriman dan mengerjakan amal shaleh ada di dalam surga yang penuh kenikmatan". Firman-nya lagi dalam surat Al Luqman, ayat 8 : إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتُ النَّعِيمِ. "Sesungguhnya orang - orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, bagi mereka bakal mendapat surga yang penuh kenikmatan". 4. Surga Ma'wa Banyak sekali didalam Al Qur'an dijelaskan, antara lain : Surat As Sajdah, ayat 19 Allah swt. menegaskan: أَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ جَنَّاتُ الْمَأْوَىٰ نُزُلًا بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ. "Adapun orang - orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh. maka bagi mereka mendapat surga - surga tempat kediaman, merupakan pahala pada apa yang telah mereka:kerjakan". Firman-nya lagi didalam surat An Naazi'aat, ayat 41: فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ. "Maka sesungguhnya surga ma'walah tempat tinggal(nya)". 5. Surga Darussalam Mengenai surga Darussalam ini, telah banyak dijelaskan didalam Al Qur'an, diantaranya ialah : Dalam surat Yunus, ayat 25 : وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَىٰ دَارِ السَّلَامِ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ. "Dan allah meriyeru (manusia) ke Darussalam (yakni surga), dan memimpin orang yang dikhendaki-nya kepada jalan yang lurus". 6. Surga Daarul Muqoomah Sesuai dengan penegasan allah swt. di dalam Al Qur'an, surat Faathir, ayat 34-35: وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ ۖ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ.الَّذِي أَحَلَّنَا دَارَ الْمُقَامَةِ مِنْ فَضْلِهِ لَا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٌ وَلَا يَمَسُّنَا فِيهَا لُغُوبٌ. "Dan berkatalah mereka : Segala puji bagi allah yang telah mengapus (rasa) duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami adalah Maha Pengmpun lagi Maha Mensyukuri: Yang memberi tempat kami di dalam tempat yang kekal (surga) dan karunia-nya". 7. Surga maqoomul Amiin Sesuai dangan penegasan Allah swt. didalam Al Qur'an, surat Ad Dukhan, ayat 51: إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي مَقَامٍ أَمِينٍ. "sesungguhnya orang - orang yang bertawakal tinggal didalam tempat yang aman (surga)". 8. Surga Khuldi Di dalam Al Qur'an tepatnya surat Al Furqaan, ayat 15, Allah swt. telah menegaskan : قُلْ أَذَٰلِكَ خَيْرٌ أَمْ جَنَّةُ الْخُلْدِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ ۚ كَانَتْ لَهُمْ جَزَاءًوَمَصِيرًا. "Katakanlah : "Apa (siksa) yang seperti itu yang baik, atau surga yang kekal, yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, sebagai balasan dan kediaman kembali mereka".

Copy and WIN : http://ow.ly/KfYkt

Syarat Masuk Surga

Dalam ajaran Islam, seseorang untuk dapat masuk surga tidaklah mudah dan hanya sedikit daari umat Islam yang benar-benar masuk surga, dasarnya adalah sebuah hadits yang berbunyi kira-kira: Ya Rasulullah, apakah kami semua (umat Islam) pasti masuk surga, jawab Rasulullah: “Tidak! Sesungguhnya umatku yang masuk surga tidak lebih banyak dari jumlah bulu onta yang dapat kamu tutupi dengan sebelah telapak tanganmu dari seluruh bulu onta yang ada di tubuh onta tersebut!”. Dan ada lagi Hadist yang berbunyi kira-kira: “Pada akhir jaman, umatku akan terpecah menjadi 72 (tujuh puluh dua) cabang, dan yang masuk surga hanyalah satu, yakni yang kembali kepada Al~Qur’an dan Hadist!”, sedikit pembahasan, sesungguhnya dalam sastra Arab, menggunakan bilangan 7 (tujuh) adalah untuk menunjukkan suatu kenyataan “banyak”, jadi bukan jumlahnya ada 7 (tujuh) tetapi jumlahnya adalah tidak terbilang dan banyak. Semakin besar yang tidak terbilang tersebut akan semakin besar penggunaan bilangan 7 (tujuh) tersebut, misalnya 77 (tujuh puluh tujuh), atau 777 (tujuh ratus tujuh puluh tujuh), dst. Kesimpulan, pada akhir jaman, umat Islam akan terpecah belah menjadi sangat banyak, tetapi hanya 1 golongan saja dari sekian banyak pecahan yang masuk surga.

Sudah begitu:

Untuk dapat masuk surga versi Islam, sangatlah tidak mudah. Dibutuhkan kesungguhan dan pengorbanan yang benar-benar berat dan mendalam sepanjang hidup manusia, itupun belum tentu bisa masuk surga, tidak cukup dengan hanya sekedar menyebut dua kalimat syahadat, tak ada dasar Al~Qur’an dan Hadist bahwa bila seseorang mengucapkan dua kalimat syahadat dijamin masuk surga, tetapi harus juga dengan membuktikan keislamannya dengan menjalankan seluruh perintah Allaah S. W. T. dan meninggalkan seluruh larangan Allaah S. W. T.. Seseorang masuk Islam dimulai dengan menjalankan salah satu rukun Islam dan yang pertama-tama adalah mengucapkan dua kalimat syahadat, yakni bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allaah S. W. T. dan bersaksi bahwa Muhammad S. A. W. adalah utusan Allaah S. W. T.. Memang dalam Islam ada ayat yang berbunyi kira-kira “tiada paksaan dalam Islam atau menjadi Islam”, memang benar ayat tersebut, tetapi ayat tersebut berlaku hanya kepada orang-orang yang belum menjadi Islam, bila telah menjadi Islam, maka menjadi kewajibannya untuk menjalankan segala hukum dan syariat Islam tanpa dipilih-pilih mana yang berat atau mana yang ringan atau memilih-milih mana yang disukai dan meninggalkan mana yang tidak disukai, sesuai dengan ayat yang kira-kira berbunyi “Jadilah Islam seluruhnya atau sempurna”. Dalam menjalankan ibadah, manusia diuji keimanannya oleh Allaah S. W. T. untuk diketahui mana yang emas mana yang suasa, sebagaimana ayat Al~Qur’an yang berbunyi kira-kira: “Tidak Kami terima pernyataan iman seseorang sebelum kami uji dengan sungguh-sungguh sebagaimana orang-orang yang terdahulu di uji”, memang ada ayat yang berbunyi kira-kira “tuhan tidak akan menguji hambanya melebihi kemampuan hambanya”, sehingga banyak umat Islam yang enggan menjalankan hukum dan syariat Islam dengan anggapan bahwa dirinya tidak sanggup dalam menjalankannya dengan anggapan bahwa dia tidak sanggup menjalankan ujian keimanan dari Allaah S. W. T., padahal seharusnya sebagai umat Islam, yang ada adalah Sami’na wa Ato’na, alias “saya dengar dan saya jalankan” segala perintah Allaah S. W. T. dengan sepenuh dayanya sampai benar-benar ternyata dia tidak mampu lagi untuk menjalankannya, dan Allaah S. W. T. tahu benar kemampuan hambanya tetapi hambanya boleh dikata sama sekali tidak tahu akan kemampuannya, apa lagi belum mencoba untuk menjalankan ujian tersebut hingga ke ujungnya.

Akibat dari pernyataannya dengan mengucapkan dua kalimat Syahadat, maka menjadi kewajiban bagi umat Islam tersebut untuk menjalankan Rukun Islam yang lain, yakni, sholat lima waktu, membayar zakat maal, puasa di bulan Romadhan dan naik haji bila mampu, semuanya tingkatnya sesuai dengan urutannya, selain itu ada Rukun Iman, yakni iman kepada Allaah S. W. T. dimana Dia adalah Maha segala-galanya, dan hanya kepada Dia kita meminta dan berlindung serta memohon, tidak kepada “orang pintar”, kepada jin, kepada kuburan orang-orang yang besar di masa lalu, tidak pula kepada yang lainnya, termasuk segala sesuatu yang berbau duniawi. Rukun Iman yang kedua adalah percaya adanya malaikat yang mana mereka memiliki tugas dan wewenang masing-masing dari Allaah S. W. T. untuk membantu Allaah S. W. T. dalam mengelola Dunia dan Akhirat ciptaanNya, disini bukan menunjukkan bahwa Allaah S. W. T. itu lemah dan tidak berdaya tanpa bantuan para malaikat, tetapi disini menunjukkan kepada manusia bahwa segala sesuatunya itu perlu proses dan organisasi, rukun Iman yang ke tiga adalah pecaya kepada kitab-kitab suci dimana tertera segala aturan, perintah dan larangan dari Allaah S. W. T., rukun Iman yang ke empat adalah percaya kepada Rasul-rasulnya, yakni orang-orang pilihan Allaah S. W. T. untuk menyampaikan segala aturan, perintah dan laranganNya kepada umat manusia, rukun Iman yang ke lima, yakni percaya kepada hari akhirat dimana setiap mahluk hidup mempertanggung-jawabkan segala amal perbuatannya di dunia ini, jadi umat Islam tidak bisa berbuat semau-maunya karena harus dipertanggung-jawabkan kelak di akhirat kepada Allaah S. W. T. dan yang terakhir percaya kepada Qodlo dan Qodarnya, yakni bila telah berusaha dengan sungguh-sungguh dengan mengerahkan segala daya yang dimilikinya, tetapi hasilnya adalah yang telah dicapainya, maka dia menerima takdirnya yang telah terjadi tersebut.

Hal lain, dalam beribadah, umat Islam diharuskan hanya karena “segan” dan cinta kepada Allaah S. W. T. dan dihati harus bersih dari pamrih atau keinginan-keinginan lainnya selain memperoleh ridho Allaah S. W. T., baik itu ibadah khas atau ibadah yang telah ditentukan seperti sholat, puasa, zakat, dll, juga ibadah-ibadah lainnya seperti makan, minum, bersetubuh dengan suami atau istri yang sah, belajar, mencari nafkah, melahirkan, dll. Masih ada hal lain yang perlu diperhatikan dalam melakukan amal ibadah tersebut, seperti niatnya, tata-caranya.

Semua hal tersebut haruslah dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh dengan pengorbanan sepanjang hidupnya, dan menjalankan keseluruhan aturan, perintah dan larangan secara keseluruhan, tanpa cacat, bila ada cacat sedikit saja, jangan berharap masuk surga, masih ada hal lain, misalnya jangan dendam, syirik atau minta pertolongan dan perlindungan selain kepada Allaah S. W. T., jangan ujub, takabur, sombong, dll. Harus jujur, rendah hati, ramah tamah, penyayang, dll.

Ada jalan untuk meringankan beban yang berat dalam menjalan ajaran Islam yang sangat berat tersebut, yakni dengan mencintai Allaah S. W. T., tetapi sayangnya kita tidak pernah tahu kapan datangnya cinta dan kapan perginya cinta serta bagaimana wujud dari cinta tersebut. Kita tidak bisa mulut kita berkata cinta tetapi hati kita berkata tidak cinta. Bila kita mencintai sesuatu, kita akan selalu berusaha untuk menyenangkan hati yang kita cintai dan berusaha untuk menjalankan apa-apa yang menjadi kehendak dari yang kita cintai demi untuk memperoleh cinta dari yang kita cintai. Dalam usaha kita membuktikan bahwa kita mencintai Allaah S. W. T., maka kita harus menjalankan apa-apa yang tertulis di tulisan saya di atas, karena itu telah menjadi kehendak Allaah S. W. T. bila kita mencintai Dia, dan bila kita benar-benar mencitai Dia, maka apa-apa yang saya tulis di tulisan saya di atas akan terasa sangat ringan untuk dijalankan.

Masuk surga versi Islam tidak semudah masuk surga versi Kristen/yahudi/israel, dimana seseorang cukup mengakui bahwa dosanya (dosa warisan yang berasal dari Adam dan hawa makan buah pengetahuan) ditebus dengan disalibkannya dan matinya yesus di tiang salib, semua umat kristen/yahudi/israel dengan cuma-cuma alias gratis masuk surga tanpa perlu melakukan apapun sepanjang hidupnya, sekalipun dia sepanjang hidupnya berzina, membunuh, memperkosa, mencuri, menipu, merampok, memeras, memfitnah, dll. Sudah begitu, tukang peras/penjahat dan pelacur paling duluan masuk surga sedangkan Yesus setelah mati di tiang salib naik ke langit langsung turun atau masuk neraka yang paling buruk dan kejam, yakni nereka Hades (semuanya ada ayat injilnya)

Calon Penghuni Surga

Ini Dia Ciri Calon Penghuni Surga Ketika Mereka Masih di Dunia

Apa iya? - Sebagaimana penghuni neraka, penghuni surga juga mempunyai sifat-sifat di dunia. Allah dan Rasul-Nya mengabarkan sifat-sifat ini kepada kita agar kita bersemangat untuk bersifat dengannya.

Allah Ta’ala berfirman:

“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Rabbnya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (QS. An-Nazi’at: 40-41)

Dari Ubadah bin Ash-Shamit radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

“Barangsiapa yang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak kecuali Allah satu-satunya dan tiada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, dan (bersaksi) bahwa Isa adalah hamba Allah dan utusan-Nya dan dia adalah kalam-Nya yang Allah berikan kepada Maryam dan ruh dari-Nya, dan surga adalah haq (benar adanya), dan neraka adalah haq, maka Allah akan memasukkan orang itu ke dalam surga betapapun keadaan amalnya”. (HR. Al-Bukhari no. 3435)

307579

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Surga dan neraka berselisih. Neraka berkata, “Yang masuk ke dalamku adalah orang-orang yang sombong lagi takabbur,” sementara surga berkata, “Yang masuk ke dalamku adalah orang-orang yang lemah lagi miskin.” Maka Allah Azza wa Jalla berfirman kepada neraka, “Engkau adalah siksaan-Ku yang denganmu Aku menyiksa siapa yang Aku kehendaki.” Dan Dia berkata kepada surga, “Engkau adalah rahmat-Ku yang denganmu Aku merahmati siapa yang Aku kehendaki. Dan setiap dari kalian ada penghuni yang memenuhinya.” (HR. Muslim no. 2846)

Dari Haritsah bin Wahb radhiallahu anhu bahwa dia mendengar Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Maukah kalian aku kabarkan mengenai penghuni surga?” Mereka menjawab, “Mau.” Beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Setiap orang yang lemah lagi tertindas, yang seandainya dia bersumpah atas nama Allah atas sesuatu niscaya Allah akan memenuhinya.” Kemudian beliau bersabda, “Maukah kalian aku kabarkan mengenai penghuni neraka?” Mereka menjawab, “Mau.” Beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Setiap orang yang kasar, keras permusuhannya, yang mengumpulkan harta tapi tidak mau membaginya, sombong dalam berjalan, dan takabbur. “ (HR. Muslim no. 2853)

Penjelasan ringkas:

Sebagaimana penghuni neraka, penghuni surga juga mempunyai sifat-sifat di dunia. Allah dan Rasul-Nya mengabarkan sifat-sifat ini kepada kita agar kita bersemangat untuk bersifat dengannya.

Adapun sifat secara umum maka sebagaimana yang Allah kabarkan pada ayat di atas, yaitu takut ketika dia berdiri di hadapan Allah pada hari kiamat dan menahan jiwanya dari hawa nafsu.

Adapun di antara sifat khusus mereka di dunia adalah:

1. Bertauhid kepada Allah dan tidak berbuat kesyirikan sedikitpun.

2. Mengimani bahwa Muhammad shallallahu alaihi wasallam adalah hamba Allah yang tidak boleh disembah dan beliau juga adalah Rasul yang wajib dibenarkan dan ditaati.

3. Mengimani Isa alaihissalam dengan keimanan yang benar, di antaranya adalah:

a.  Mengimani bahwa beliau adalah kalam Allah yang diberikan kepada Maryam. Maksudnya adalah bahwa Nabi Isa diciptakan oleh Allah dengan kalimat ‘kun’. Penjelasan tentang ini dibahas dalam buku-buku aqidah.

b. Mengimani bahwa beliau adalah ruh dari-Nya. Maksudnya adalah ruh beliau termasuk di antara ruh-ruh ciptaan Allah.

4. Mengimani hari kiamat dengan keimanan yang benar. Di antaranya adalah mengimani bahwa surga dan neraka sudah ada sekarang.

5. Orang-orang miskin yang taat kepada Allah.

6. Orang-orang yang terzhalimi yang bersabar atas kezhaliman yang menimpanya.

Sumber : Sifar Penghuni Surga Di Dunia, oleh Abu Muawiyah.

Hukum Wanita Yang Tidak Menutup Aurat

Azab bagi Perempuan Tidak Menutup Aurat


Rasulullah bersabda,
"Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya." (HR. Abu Daud)

Rasulullah bersabda,
"Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab)." (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)



10 ALASAN WANITA ENGGAN MEMAKAI JILBAB
Banyak alasan kenapa wanita enggan berjilbab. Padahal banyak manfaatnya yang bisa kita petik pada saat kita berjilbab atau kita mengenakan jilbab.

Berikut sepuluh alasan mengapa seorang wanita enggan memakai Jilbab :

1. Jilbab tidak menarik.
Jawabnya seorang wanita muslimah harus sudi menerima kebenaran agama Islam, dan tidak mempermasalahkan senang atau tidak senang. Sebab rasa senangnya itu diukur dengan barometer hawa nafsu yang menguasai dirinya.

2. Takut durhaka kepada orang tuanya yang melarangnya berpakaian jilbab.
Jawabnya adalah Rasulullah SAW telah mengatakan agar tidak mematuhi seorang makhluk dalam durhaka kepada-Nya.

3. Tidak bisa membeli pakaian yang banyak memerlukan kain.
Jawabannya, orang yang mengatakan alasan seperti itu adalah karena (pertama) ia benar-benar sangat miskin sehingga tidak mampu membeli pakaian Islami.

Atau (kedua) karena dia cuma alasan saja, sebab ia lebih menyukai pakaian yang bugil sehingga tampak lekuk tubuhnya atau paha mulusnya bisa kelihatan orang.

4. Karena merasa gerah dan panas.
Jawabannya, wanita muslimah di Arab yang udaranya lebih panas saja mampu mengenakan pakaian Islami, mengapa di negara lainnya tidak? Dan orang yang merasa gerah dan panas mengenakan pakaian Islami, mereka tidak menyadari tentang panasnya api neraka bagi orang yang membuka aurat.
Syetan telah menggelincirkan, sehingga mereka terasa bebas dari panasnya dunia, tetapi mengantarkannya kepada panas api neraka.

5. Takut tidak istiqamah.
Mereka melihat contoh wanita muslimah yang kurang baik ‘Buat apa mengenakan jilbab sementara, Cuma pertama saja rajin, nanti juga dilepas’. Jawabannya adalah mereka mengambil sample (contoh) yang tidak cocok, bukan wanita yang ideal (yang istiqamah) menjalankannya. Ia mengatakan hanya untuk menyelamatkan dirinya. Dan ia tidak mau mengenakan jilbab karena takut tidak istiqamah. Kalau saja semua orang berfikir demikian, tentunya mereka akan meninggalkan agama secara keseluruhan. Orang tidak akan shalat sama sekali karena takut tidak istiqamah, begitu pula puasa dan ibadah lainnya.

6. Takut tidak "laku", jadi selama ia belum menikah, maka ia tidak mengenakan jilbab.
Jawabannya, adalah ucapan itu sebenarnya bukan hal yang sebenarnya. Justru berakibat buruk pada dirinya sendiri. Sesungguhnya pernikahan adalah nikmat dari Allah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki. Sebagian besar orang sudah meyakini bahwa jodoh di tangan Tuhan. Betapa banyak gadis yang berjlbab dan menutup aurat dalam berbusana tetapi lebih cepat mendapatkan jodoh dibandingkan mereka yang berpakaian seksi. Karena wanita yang menyukai pakaian seksi akan dijadikan permainan bagi laki-laki iseng.

Gadis-gadis berpakaian seksi dipandang sebagai gadis murahan. Sesungguhnya suami-suami yang menyukai wanita-wanita yang berpakaian ‘berani’, setengah bugil atau beneran, membuka aurat dan bermaksiat kepada Allah adalah bukan tipe suami yang baik, yang shalih dan berjiwa besar. Ia tidak punya rasa cemburu sama sekali terhadap larangan-larangan Allah dan tidak dapat memberikan pertolongan kepada isterinya kelak. Jadi jika wanita yang menyukai pakaian seksi atau melepaskan jilbab dengan tujuan mendapatkan jodoh yang baik, maka hal itu sungguh merupakan suatu kebodohan.

7. Menampakkan anugerah tubuh yang indah atau ingin menghargai kenikmatan yang diberikan Allah kepadanya.
Jawabnya menghargai atau bersyukur itu dengan porsi yang benar. Bersyukur itu dengan mengahrgai perintah-Nya, yakni menjaga aurat, bukan dengan mengobralnya.

8. Belum mendapat hidayah, jilbab itu ibadah.
Jika Allah memberi hidayah, pasti kami akan mengenakannya.
Jawabnya, Allah menciptakan segala sesuatu itu ada sebab-sebabnya. Misalnya orang yang sakit jika ingin sembuh hendaknya menempuh sebab-sebab bagi kesembuhannya. Adapun sebab yang harus ditempuh adalah berikhtiar dan berobat. Sebab orang kenyang karena makan, dsb. Maka demikian pula orang yang ingin mendapatkan hidayah itu harus menempuh sebab-sebab datangnya hidayah yakni dengan mematuhi perintah-Nya mengenakan jilbab.

9. Belum waktunya.
Sebagian ada yang berkata bahwa mengenakan jilbab itu harus tepat waktunya, misalnya karena masih anak-anak atau masih remaja. Ada yang akan mengenakannya jika sudah tua. Atau jika sudah menunaikan ibadah haji.
Jawabnya adalah alasan mengulur-ulur waktu itu hanyalah sebagai sekedar dalil pembenaran saja. Itu sama artinya dengan orang yang menunda-nunda shalat, menunggu sampai ia berusia tua. Apakah kita tahu kapan kita akan meninggal dunia? Sedangkan mati itu tidak mengenal usia, tua maupun muda.

10. Tidak mau dianggap sebagai orang yang mengikuti golongan tertentu.
Jawabannya, bahwa anggapan ini karena dangkalnya pemahaman terhadap Islam atau karena dibuat-buat untuk menutupi diri agar tidak dituduh melanggar syari’at. Sesungguhnya di dalam Islam itu hanya ada dua golongan, yaitu golongan Hizbullah, golongan yang senantiasa menaati perintah Allah dan golongan Hizbus Syaithan, yakni golongan yang melanggar perintah Allah.


AURAT DAN JILBAB

Rasululloh SAW bersabda:
“Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Wanita-wanita yang digambarkan Rasul dalam hadis di atas sekarang banyak sekali kita lihat. Bahkan itu sudah menjadi sesuatu yang mentradisi dan dianggap lumrah. Mereka adalah wanita-wanita yang memakai pakaian tapi telanjang. Sebab pakaian yang mereka kenakan tak dapat menutupi apa yang ALLOH SWT perintahkan untuk ditutupi.

Budaya barat adalah penyebab fenomena ini. Sebab pakaian yang “tak layak” tersebut bukanlah merupakan budaya masyarakat Islam dan tidak pula dikenal dalam tradisi masyarakat kita. Namun itu adalah hal baru yang lantas diterima tanpa dikritisi. Tidak pula itu diuji dengan pertanyaan, bolehkah ini menurut agama, atau baikkah ini bagi kita dan pertanyaan lain yang senada. Boleh jadi karena perasaan rendah diri yang akut dan silau terhadap kemajuan barat dalam beberapa hal akhirnya banyak di antara kita yang menerima budaya barat dengan mata tertutup (atau sengaja menutup mata).

Namun di sana kita juga melihat fajar yang mulai terbit. Kesadaran untuk kembali kepada budaya kita sendiri (baca: budaya berpakaian islami) mulai tumbuh. Betapa sekarang kita banyak melihat indahnya kibaran jilbab di mana-mana. Di kampus, di sekolah, di pasar dan bahkan di terminal-terminal. Malah di beberapa negara barat (Inggris dan Jerman misalnya) muslimah-muslimah pemakai jilbab tak lagi sulit ditemukan. (tambahan dariku) Meski di Perancis malah terjadi sebaliknya, ada pelarangan penggunaan jilbab walau sudah tidak terlalu banyak perdebatan lagi.

Jelasnya saat ini sudah tak ada lagi larangan untuk mengenakan busana dan pakaian yang menutup aurat. Permasalahannya, apakah jaminan kebebasan ini kemudian segera disambut oleh para muslimah kita dengan segera kembali mengenakan pakaian takwa itu atau tidak. Yang pasti alasan dilarang oleh si ini dan si itu kini tak berlaku lagi.

AURAT WANITA DAN HUKUM MENUTUPNYA
Aurat wanita yang tak boleh terlihat di hadapan laki-laki lain (selain suami dan mahramnya) adalah seluruh anggota badannya kecuali wajah dan telapak tangan. Yang menjadi dasar hal ini adalah:

1. Al-Qur’an surat Annur (24):31
“Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: ’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan khumur (Ind: jilbab)nya ke dadanya…’”

Keterangan :
Ayat ini menegaskan empat hal:
a. Perintah untuk menahan pandangan dari yang diharamkan oleh ALLOH SWT.
b. Perintah untuk menjaga kemaluan dari perbuatan yang haram.
c. Larangan untuk menampakkan perhiasan kecuali yang biasa tampak.

Para ulama mengatakan bahwa ayat ini juga menunjukkan akan haramnya menampakkan anggota badan tempat perhiasan tersebut. Sebab jika perhiasannya saja dilarang untuk ditampakkan apalagi tempat perhiasan itu berada. Sekarang marilah kita perhatikan penafsiran para sahabat dan ulama terhadap kata “…kecuali yang biasa nampak…” dalam ayat tersebut. Menurut Ibnu Umar RA. yang biasa nampak adalah wajah dan telapak tangan. Begitu pula menurut ‘Atho,’ Imam Auzai dan Ibnu Abbas RA. Hanya saja beliau (Ibnu Abbas) menambahkan cincin dalam golongan ini. Ibnu Mas’ud RA. mengatakan maksud kata tersebut adalah pakaian dan jilbab. Said bin Jubair RA. mengatakan maksudnya adalah pakaian dan wajah. Dari penafsiran para sahabat dan para ulama ini jelaslah bahwa yang boleh tampak dari tubuh seorang wanita adalah wajah dan kedua telapak tangan. Selebihnya hanyalah pakaian luarnya saja.

d. Perintah untuk menutupkan khumur ke dada. Khumur adalah bentuk jamak dari khimar yang berarti kain penutup kepala. Atau dalam bahasa kita disebut jilbab. Ini menunjukkan bahwa kepala dan dada adalah juga termasuk aurat yang harus ditutup. Berarti tidak cukup hanya dengan menutupkan jilbab pada kepala saja dan ujungnya diikatkan ke belakang. Tapi ujung jilbab tersebut harus dibiarkan terjuntai menutupi dada.

2. Hadis riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasululloh SAW dengan pakaian yang tipis, lantas Rasululloh SAW berpaling darinya dan berkata:
"Hai Asma, seseungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan." (HR. Abu Daud dan Baihaqi).

Keterangan :
Hadis ini menunjukkan dua hal:
a. Kewajiban menutup seluruh tubuh wanita kecuali wajah dan telapak tangan.
b. Pakaian yang tipis tidak memenuhi syarat untuk menutup aurat.

Dari kedua dalil di atas jelaslah batasan aurat bagi wanita, yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan dua telapak tangan. Dari dalil tersebut pula kita memahami bahwa menutup aurat adalah wajib. Berarti jika dilaksanakan akan menghasilkan pahala dan jika tidak dilakukan maka akan menuai dosa. Kewajiban menutup aurat ini tidak hanya berlaku pada saat solat saja namun juga pada semua tempat yang memungkinkan ada laki-laki lain bisa melihatnya.

Selain kedua dalil di atas masih ada dalil-dalil lain yang menegaskan akan kewajiban menutup aurat ini:
1. Dari Al-Qur’an:
a. “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu melakukan tabarruj sebagaimana tabarrujnya orang-orang jahiliyyah dahulu…” (Qs. Al-Ahzab: 33).

Keterangan:
Tabarruj adalah perilaku mengumbar aurat atau tidak menutup bagian tubuh yang wajib untuk ditutup. Fenomena mengumbar aurat ini adalah merupakan perilaku jahiliyyah. Bahkan diriwayatkan bahwa ritual haji pada zaman jahiliyyah mengharuskan seseorang thawaf mengelilingi ka’bah dalam keadaan bugil tanpa memandang apakah itu lelaki atau perempuan.

Konteks ayat di atas adalah ditujukan untuk istri-istri Rasululloh SAW. Namun keumuman ayat ini mencakup seluruh wanita muslimah. Kaidah ilmu ushul fiqh mengatakan: “Yang dijadikan pedoman adalah keumuman lafadz sebuah dalil dan bukan kekhususan sebab munculnya dalil tersebut (al ibratu bi umumil lafdzi la bikhususis sabab).

b. “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan ALLOH SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59).

Keterangan:
Jilbab dalam bahasa Arab berarti pakaian yang menutupi seluruh tubuh (pakaian kurung), bukan berarti jilbab dalam bahasa kita (lihat arti kata khimar di atas). Ayat ini menjelaskan pada kita bahwa menutup seluruh tubuh adalah kewajiban setiap mukminah dan merupakan tanda keimanan mereka.

2. Hadis Rasululloh SAW, bahwasanya beliau bersabda:
“Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mrip ekor sapi untk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Syarat Busana Yang Di kenakan Wanita

Syarat Pakaian Wanita yang Harus Diperhatikan
Pakaian wanita yang benar dan sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya memiliki syarat-syarat. Jadi belum tentu setiap pakaian yang dikatakan sebagai pakaian muslimah atau dijual di toko muslimah dapat kita sebut sebagai pakaian yang syar’i. Semua pakaian tadi harus kita kembalikan pada syarat-syarat pakaian muslimah.
Para ulama telah menyebutkan syarat-syarat ini dan ini semua tidak menunjukkan bahwa pakaian yang memenuhi syarat seperti ini adalah pakaian golongan atau aliran tertentu. Tidak sama sekali. Semua syarat pakaian wanita ini adalah syarat yang berasal dari Al Qur’an dan hadits yang shohih, bukan pemahaman golongan atau aliran tertentu. Kami mohon jangan disalah pahami.
Ulama yang merinci syarat ini dan sangat bagus penjelasannya adalah Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah –ulama pakar hadits abad ini-. Lalu ada ulama yang melengkapi syarat yang beliau sampaikan yaitu Syaikh Amru Abdul Mun’im hafizhohullah. Ingat sekali lagi, syarat yang para ulama sebutkan bukan mereka karang-karang sendiri. Namun semua yang mereka sampaikan berdasarkan Al Qur’an dan hadits yang shohih.

Syarat pertama: pakaian wanita harus menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Ingat, selain kedua anggota tubuh ini wajib ditutupi termasuk juga telapak kaki.

Syarat kedua: bukan pakaian untuk berhias seperti yang banyak dihiasi dengan gambar bunga apalagi yang warna-warni, atau disertai gambar makhluk bernyawa, apalagi gambarnya lambang partai politik! Yang terkahir ini bahkan bisa menimbulkan perpecahan di antara kaum muslimin.
Allah Ta’ala berfirman,
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu ber-tabarruj seperti orang-orang jahiliyyah pertama.” (QS. Al Ahzab : 33). Tabarruj adalah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya serta segala sesuatu yang mestinya ditutup karena hal itu dapat menggoda kaum lelaki.
Ingatlah, bahwa maksud perintah untuk mengenakan jilbab adalah perintah untuk menutupi perhiasan wanita. Dengan demikian, tidak masuk akal bila jilbab yang berfungsi untuk menutup perhiasan wanita malah menjadi pakaian untuk berhias sebagaimana yang sering kita temukan.

Syarat ketiga: pakaian tersebut tidak tipis dan tidak tembus pandang yang dapat menampakkan bentuk lekuk tubuh. Pakaian muslimah juga harus longgar dan tidak ketat sehingga tidak menggambarkan bentuk lekuk tubuh.
Dalam sebuah hadits shohih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu : Suatu kaum yang memiliki cambuk, seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan ini dan ini.” (HR.Muslim)
Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Makna kasiyatun ‘ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis sehingga dapat menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, 125-126)
Cermatilah, dari sini kita bisa menilai apakah jilbab gaul yang tipis dan ketat yang banyak dikenakan para mahasiswi maupun ibu-ibu di sekitar kita dan bahkan para artis itu sesuai syari’at atau tidak.

Syarat keempat: tidak diberi wewangian atau parfum.
Dari Abu Musa Al Asy’ary bahwanya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ
Perempuan mana saja yang memakai wewangian, lalu melewati kaum pria agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah wanita pezina.” (HR. An Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad. Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’ no. 323 mengatakan bahwa hadits ini shohih). Lihatlah ancaman yang keras ini!

Syarat kelima: tidak boleh menyerupai pakaian pria atau pakaian non muslim.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata,
لَعَنَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – الْمُخَنَّثِينَ مِنَ الرِّجَالِ ، وَالْمُتَرَجِّلاَتِ مِنَ النِّسَاءِ
Rasulullah melaknat kaum pria yang menyerupai kaum wanita dan kaum wanita yang menyerupai kaum pria.” (HR. Bukhari no. 6834)
Sungguh meremukkan hati kita, bagaimana kaum wanita masa kini berbondong-bondong merampas sekian banyak jenis pakaian pria. Hampir tidak ada jenis pakaian pria satu pun kecuali wanita bebas-bebas saja memakainya, sehingga terkadang seseorang tak mampu membedakan lagi, mana yang pria dan wanita dikarenakan mengenakan celana panjang.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus)
Betapa sedih hati ini melihat kaum hawa sekarang ini begitu antusias menggandrungi mode-mode busana barat baik melalui majalah, televisi, dan foto-foto tata rias para artis dan bintang film. Laa haula walaa quwwata illa billah.

Syarat keenam: bukan pakaian untuk mencari ketenaran atau popularitas (baca: pakaian syuhroh).
Dari Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ فِى الدُّنْيَا أَلْبَسَهُ اللَّهُ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ أَلْهَبَ فِيهِ نَارًا
Barangsiapa mengenakan pakaian syuhroh di dunia, niscaya Allah akan mengenakan pakaian kehinaan padanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)
Pakaian syuhroh di sini bisa bentuknya adalah pakaian yang paling mewah atau pakaian yang paling kere atau kumuh sehingga terlihat sebagai orang yang zuhud. Kadang pula maksud pakaian syuhroh adalah pakaian yang berbeda dengan pakaian yang biasa dipakai di negeri tersebut dan tidak digunakan di zaman itu. Semua pakaian syuhroh seperti ini terlarang.

Syarat ketujuh: pakaian tersebut terbebas dari salib.
Dari Diqroh Ummu Abdirrahman bin Udzainah, dia berkata,
كُنَّا نَطُوفُ بِالْبَيْتِ مَعَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ فَرَأَتْ عَلَى امْرَأَةٍ بُرْداً فِيهِ تَصْلِيبٌ فَقَالَتْ أُمُّ الْمُؤْمِنِينَ اطْرَحِيهِ اطْرَحِيهِ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى نَحْوَ هَذَا قَضَبَهُ
“Dulu kami pernah berthowaf di Ka’bah bersama Ummul Mukminin (Aisyah), lalu beliau melihat wanita yang mengenakan burdah yang terdapat salib. Ummul Mukminin lantas mengatakan, “Lepaskanlah salib tersebut. Lepaskanlah salib tersebut. Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat semacam itu, beliau menghilangkannya.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Ibnu Muflih dalam Al Adabusy Syar’iyyah mengatakan, “Salib di pakaian dan lainnya adalah sesuatu yang terlarang. Ibnu Hamdan memaksudkan bahwa hukumnya haram.”

Syarat kedelapan: pakaian tersebut tidak terdapat gambar makhluk bernyawa (manusia dan hewan).
Gambar makhluk juga termasuk perhiasan. Jadi, hal ini sudah termasuk dalam larangan bertabaruj sebagaimana yang disebutkan dalam syarat kedua di atas. Ada pula dalil lain yang mendukung hal ini.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki rumahku, lalu di sana ada kain yang tertutup gambar (makhluk bernyawa yang memiliki ruh, pen). Tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihatnya, beliau langsung merubah warnanya dan menyobeknya. Setelah itu beliau bersabda,
إِنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ القِيَامَةِ الذِّيْنَ يُشَبِّهُوْنَ ِبخَلْقِ اللهِ
Sesungguhnya manusia yang paling keras siksaannya pada hari kiamat adalah yang menyerupakan ciptaan Allah.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan ini adalah lafazhnya. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, An Nasa’i dan Ahmad)

Syarat kesembilan: pakaian tersebut berasal dari bahan yang suci dan halal.

Syarat kesepuluh: pakaian tersebut bukan pakaian kesombongan.
Syarat kesebelas: pakaian tersebut bukan pakaian pemborosan .

Syarat keduabelas: bukan pakaian yang mencocoki pakaian ahlu bid’ah. Seperti mengharuskan memakai pakaian hitam ketika mendapat musibah sebagaimana yang dilakukan oleh Syi’ah Rofidhoh pada wanita mereka ketika berada di bulan Muharram. Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan bahwa pengharusan seperti ini adalah syi’ar batil yang tidak ada landasannya.
Inilah penjelasan ringkas mengenai syarat-syarat jilbab. Jika pembaca ingin melihat penjelasan selengkapnya, silakan lihat kitab Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani. Kitab ini sudah diterjemahkan dengan judul ‘Jilbab Wanita Muslimah’. Juga bisa dilengkapi lagi dengan kitab Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah yang ditulis oleh Syaikh Amru Abdul Mun’im yang melengkapi pembahasan Syaikh Al Albani.
Terakhir, kami nasehatkan kepada kaum pria untuk memperingatkan istri, anggota keluarga atau saudaranya mengeanai masalah pakaian ini. Sungguh kita selaku kaum pria sering lalai dari hal ini. Semoga ayat ini dapat menjadi nasehatkan bagi kita semua.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)
Semoga Allah memberi taufik kepada kita semua dalam mematuhi setiap perintah-Nya dan menjauhi setiap larangan-Nya.

Alhamdullillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihat.

Rujukan:
1. Faidul Qodir Syarh Al Jami’ Ash Shogir, Al Munawi, Mawqi’ Ya’sub, Asy Syamilah
2. Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, Maktabah Al Islamiyah-Amman, Asy Syamilah
3. Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, Syaikh ‘Amru Abdul Mun’im Salim, Maktabah Al Iman
4. Kasyful Musykil min Haditsi Ash Shohihain, Ibnul Jauziy, Darun Nasyr/Darul Wathon, Asy Syamilah
5. Syarh An Nawawi ‘ala Muslim, An Nawawi, Mawqi’ Al Islam, Asy Syamilah
***
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel http://rumaysho.com

Busana Muslim Ibu Hamil

Beberapa wanita yang tengah hamil kadangkala menemui kesulitan saat menentukan baju yang akan digunakan. Tampilan fisik yang mendadak membuncit dari kondisi normal tentunya tak bisa menggunakan model baju biasa. Lebih-lebih bagi mereka yang berhijab, suka tidak suka ibu hamil tetap harus mengenakan baju muslim khusus hamil. Namun seringkali model baju hamil muslim yang ditawarkan terlihat membosankan dan cuma cocok dipakai pada kegiatan tertentu saja. Sudah pasti rasa bosan akan muncul jika mengenakan baju hamil muslim yang itu-itu saja.


Makanya di sini akan diberikan berbagai contoh model baju hamil muslim terkini yang boleh jadi bisa anda gunakan untuk rujukan tampilan berpakaian muslimah anda. Akan tetapi sebelumnya anda pun mesti paham bahwa tidak melulu baju hamil muslim saja yang bisa

Trend Gamis Remaja

 Baju muslim gamis modern remaja sangat sesuai dikenakan paramuda di masa yang penuh dinamika. Memilih busana muslimah yang sesuai dengan kepribadian remaja membantu mereka merasa nyaman dengan penampilannya. Layaknya remaja pada umumnya remaja muslimah juga berkeinginan untuk tetap modis dan gaya. Salah satu model busana muslim yang paling diminati para remaja putri adalah gamis modis.
Baju muslim gamis modern remaja yang modis dan manis berbentuk gaun panjang yang menutup hingga kaki dan berlengan panjang. Gamis bisa dikenakan dalam berbagai acara sehingga mempermudah muslimah menentukan pilihan busana dan lebih efisien dalam berdandan.
Beberapa trend baju muslim gamis modern yang pas dikenakan oleh remaja antara lain sebagai berikut.
1. Gamis Modis Frizie Hijaber

Gamis Syar'i Ala Oky Setyana Dewi

Dan untuk kesempatan sekarang sama saya juga akan membagikan kepada anda sebuah informasi busana muslim yaitu, trend model baju gamis syar'i ala pesinetron Oki Setiana Dewi. Siapa yang tidak kenal dengan salah satu aktris papan atas yang sudah lama bekerja di dunia intertaiment ini, Oki adalah salah satu aktris dari Indonesia yang kalau di lihat - lihat dia mempunyai gaya fashion muslim sekali, artis yang bermain film di ketika cinta bertasbih ini selalu memakai beberapa jenis model baju atau busana muslim ketika di luar rumah, atau ketika bekerja pada saat syuting.
Artis yang sedang hamil empat bulan ini sering sekali terlihat di layar kaca selalu memakai jenis pakaian Gamis Syar'i sebagai busana muslimnya, nah gamis syar'i sendiri adalah salah satu model atau jenis busana muslim yang pada tahun ini banyak sekali di cari oleh kaum hawa, pada umumnya jenis gamis ini sudah lama

Jumat, 13 Maret 2015

Cara Penggunaan Hijab Yang Benar

Cara Memakai Jilbab Yang Baik Sebagaimana tertulis dalam Al Qur’an surat An Nur ayat 26, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”.Terus, apa hubungannya jilbab dengan kutipan ayat di atas? Ya, sosok wanita yang baik dalam pandangan islam adalah mereka yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai dan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-harinya. Salah satu amalan yang dimaksud adalah mengenakan Jilbab.Apa itu jilbab? Menurut Wikipedia jilbab adalah pakaian terusan panjang menutupi seluruh badan kecuali tangan, kaki dan wajah yang biasa dikenakan oleh para wanita muslim. Jadi jilbab disini bukan hanya sebatas kerudung yang menutupi bagian kepala dan rambut saja. Dan yang pasti jilbab itu adalah identitas seorang muslimah. Dimana dengan jilbabnya dia akan mudah dikenali ke-muslimah-annya dan tidak akan diganggu.

30 Desain Busana Muslim Terpopuler 2015

Usia remaja merupakan usia dimana sesorang sedang mengalami masa pubersitas. Banyak hal aktifitas yang dilakukan di usia remaja salah satunya yaitu mengenai cara berpenampilan. Maka tak heran jika menemukan seorang remaja dengan fashion penampilan yang mencolok dan meniru gaya-gaya seorang artis ataupun public figur yang terkenal  lainnya. Secara tampak trend fashion yang dapat diamati oleh para remaja yaitu tentang baju.

30 Gambar Desain Busana Muslim Remaja Terpopuler 2015

30 Gambar Desain Busana Muslim Remaja Terpopuler 2015

Selasa, 10 Maret 2015

Variasi Cara Pakai Hijab Paris

Cara memakai jilbab segitiga,  kali ini dengan menggunakan jilbab paris. Untuk mengenakannya jilbab segitiga ini terkadang masih banyak orang kebingungan bagaimana cara menggunakannya agar penampilan tidak cenderung membosankan. 
Banyak variasi kok, seperti cantik dengan model jilbab segitiga Kali ini kami akan memberikan cara memakai jilbab segitiga yang gampang untuk di ikuti. Yuk, ikuti  tutorial cara memakai jilbab segitiga yang modis:

Cara Memakai Hijab Paris Modern

Berikut kumpulan Cara Memakai Jilbab Segitiga Modern:
sebelum saat menggunakan jilbab segitiga, sebagian perlengkapan serta hiasan yang butuh disediakan terlebih dulu yaitu :

  • Jarum pentul atau peniti sebagai jepitan serta penguat jilbab, perihal ini mempunyai tujuan untuk memantapkan posisi jilbab supaya tidak beralih posisi. 
  • Bros. bros ini manfaatnya tak hanya dari penjepit jilbab juga sekalian sebagai hiasan atau aksesori jilbab. penggunaan bros mempunyai pengaruh besar untuk mempercantik penampilan anda. ada sebagian jenis bros yang trend sekarang ini layaknya bros korsase bunga yang dibentuk dari kain katun, bros korsase dari kain flanel berupa hati yang berisi 3 jenis korsase-korsae kecil, dll 

Tutorial Simple Hijab Pashmina Shifon



Tutorial Hijab Shawl


Cara Memakai Hijab Modis Nan Simple

Mengenakan kerudung atau hijab merupakan kewajiban bagi setiap muslimah, namun sayangnya banyak muslimah yang masih belum tertarik untuk mengenakan hijab. Banyak alasan yang dikemukakan, mulai dari masalah modis atau mode sampai masalah model jilbab yang dianggap ribet dan terlalu banyak jarum. Sebenarnya tidak semua model berhijab atau model berkerudung itu ribet dan membutuhkan banyak jarum, masih banyak model kerudung modis dan simpel. Cara memakai kerudung modis dan simpel tidak terlalu sulit.
Memakai Kerudung Modis

Senin, 26 Januari 2015

Trend Busana Muslim Modis 2015

  Trend Busana Muslim Modis 2015

 Trend busana muslim modis 2015 adalah salah satu informasi yang harus Anda ketahui, terutama bagi yang ingin tampil trendi dan modis di tahun depan nanti. Tahun 2014 ini sebentar lagi akan berakhir sehingga para desainer baju muslim pun berlomba-lomba untuk menciptakan kreasi busana muslim terbaru yang digadang-gadang akan menjadi trend di tahun depan.
Lantas, seperti apa ya kreasi dan trend busana muslim modis 2015?  Busana muslim apa sajakah yang akan menjadi tren 2015? Daripada Anda penasaran, mending langsung aja kita sama-sama simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Style Hijab 2015

          Style Hijab 2015

 –Seperti apa gaya hijab terbaru 2015? Apakah model-model kreasi hijab 2014 masih cukup mendapatkan minat dan perhatian? Semuanya bergantung pada kreativitas.Bisa saja, gaya-gaya hijab di tahun 2014 masih tetap trend dan digunakan di tahun 2015.
Kreasi hijab sudah sangat bervariasi. Semuanya lahir dari kreativitas dan keinginan untuk tampil lebih modis dalam berbusana muslim. Selama ini, hijab, wanita berjilbab lekat dengan kesan ketinggalan zaman. Tapi saat ini, kesan tersebut perlahan hilang. Jilbab kini tampil dengan lebih modern, terbaru, kekinian, dan berbagai istilah baru lainnya.
Model-model hijab terbaru tersebut, hadir dalam beragam model atau bentuk. Tapi yang pasti, kriteria ideal dari hijab terbaru adalah tetap sesuai syariah Islam. Yaitu menutup dada, menjuntai menghalangi dada dan tidak tembus pandang.

Cara Memakai Hijab Simple ^_^


Tips Cara Memakai Jilbab yang Praktis dan cantik, bagi Ladies yang mengikuti Sunnah Rasul

Tips cara memakai jilbab ini kami persembahkan bagi para Ladies yang setia pada Syariah. Kreasi jilbab yang beraneka ragam di zaman sekarang ini membuat sebagian besar orang tertarik mengubah penampilan dengan menggunakan jilbab. Alasan penggunaan jilbab pun beraneka macam, ada yang karena trend kreasi jilbab yang ada saat ini dan ada pula yang memang benar-benar ingin merubah penampilan dengan jilbab. Tetapi, yang paling utama dalam menggunakan jilbab adalah menggunakan jilbab secara syar’i, artinya bagian tubuh yang terlihat hanya wajah dan telapak tangan saja serta bagian dada harus tertutup jilbab. Banyak sekali tips cara memakai jilbab kreasi yang beredar di berbagai media. Maaf Out of Topics ya Ladies, jika diantara anda ada yang menyukai game Dragon City yang sangat fenomena itu, maka kami punya tips tersembunyinya loh,